Rabu, 06 Februari 2008

Bercerita Tentang Nilai Luhur

Pada Akhirnya.. SEMUANYA CUMA MAU NG****T DENGAN TENANG DAN AMAN!!

Yakin untuk hidup dengan nilai2 luhur?

Yakin hidup dengan dengan pikiran2 kritis dan cinta kasih?

Yakin hidup dengan cita2 perubahan ke arah yang lebih baik?

JANGAN YAKIN DULU!!!

DUNIA TIDAK LEBIH DARI SEKEDAR ARENA NG****T!!!

Kalau kamu gak pengen cuma sekedar ng****t, kayaknya mending siap2 kecewa.

Hidup dengan cita2 yang luhur, pikiran kritis, dan punya keinginan untuk merubah sesuatu yang bobrok menjadi sesuatu yang baik selalu dianggap omong kososng.

Masa depan selalu mengajarkanmu untuk jadi PENGECUT!!!

Tai Kucing, mana ada yg tau ttg masa depan.. tidak setan, tidak juga malaikat.

KEMAPANAN MEMBUAT ORANG LUPA AKAN SIAPA DIA SEBENARNYA!! GAK SETUJU?

GPP! KALO GAK SETUJU YA NG****T AJA SANA!

ADA GARIS TEBAL ANTARA SAYA DAN ORANG2 DENGAN PIKIRAN LEMAH,ORANG2 YANG MENJADI KBUDAK KEMAPANAN,ORANG2 YANG YANG MENJADI TAHI MENCRET KENYAMANAN DAN KEAMANAN FINANSIAL !!!

JIKA DARI KECIL HIDUPMU SUDAH BAHAGIA, JIKA URUSAN PERUTMU SUDAH SELESAI, JIKA KAMU CUKUP TERDIDIK, JIKA KAMU PUNYA KEKAYAAN AKSES... MAKA KAMU HARUS MEMAKNAI HIDUPMU DENGAN NILAI-NILAI YG LUHUR,BAHKAN KALO BISA, LEBIH BERNILAI DARI KELUHURAN ITU SENDIRI!

SIAPA PUN KAMU KALAU TIDAK SETUJU DENGAN KU, BERARTI KITA BERSEBERANGAN!

SELAMAT MEMILIH: MASUK KE DUNIA UNTUK CUMA NYAMAN DAN AMAN BUAT NG****T!!! ATAU MELAKUKAN SESUATU UNTUK LINGKUNGAN SEKITAR DEMI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK!

Semoga Dunia Segera Kiamat!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ok sebelum ada pihak yang marah.. tulisan diatas adi ambil dari blog kawan ku Ical (kalian bisa liat namanya di daftar friends adi). Trus kenapa ada tanda bintang bintang? FYI ini page nya adi, dan adi berhak menyensor apapun yang masuk ke dalam page nya (sori cal, soalnya itu kata paling tabu buat aq, selain dua kata lainnya.) so kalau kalian mau liat versi lengkapnya, silakan langsung kunjungi langsung blognya ical.

Well Cal, perhatikan manusia manusia terdahulu yang ku kelompokkan jadi dua ini ya:

Kelompok 1 : Hitler, Mussolini (sori cuman tau dua, sejarah ku merah cal)

Kelompok 2 : Muhammad SAW, Musa AS, Ibrahim AS, Isa AS, Martin Luther, Martin Luther King, Bunda Theressa.

Tau persamaan kelompok 1 dan 2? Mereka adalah orang orang yang kau sebut ”MELAKUKAN SESUATU UNTUK LINGKUNGAN SEKITAR DEMI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK”, mereka sama sama bergerak karena merasa kondisi kehidupan yang mereka hadapi saat itu berada pada fase yang kw sebut ”TAHI MENCRET”, mau persamaan lainnya? Mereka BERHASIL mengubah fase itu menjadi seperti yang mereka inginkan.

Tapi sayangnya ada satu perbedaan besar yang membuat semua kesamaan itu tidak lagi punya arti dan itu adalah akhir perjuangan mereka. Hitler dan Mussolini menemui ajal mereka dengan penuh keputusasaan dan tragedi, sedangkan kelompok 2 melihat pelangi di ujung hidupnya.

Ini bukan cuma soal akhir hidup para pejuang itu, ini lebih pada soal warisan yang mereka tinggalkan. Kita bisa saksikan ajaran para Nabi2 masih dianut bahkan setelah ribuan tahun, pidato ”I Have A Dream”nya Martin Luther King masih menjadi inspirasi perang terhadap rasisme dan keteladanan Bunda Theresa masih berbekas hingga kini. Sungguh tidak pantas dibandingkan dengan Nazi dan Komunisme.

Kw pasti tau apa yang membuat perbedaan itu kan cal? Yup itu adalah NILAI NILAI LUHUR dan CINTA KASIH, itu semua masih dan akan tetap ada.

So? Tetap membiarkan garis tebal itu menjadi garis lurus yang membatasi atau mengubahnya menjadi lingkaran yang menyatukan? It’s ur decision...

Better World Our Call, So....Be On It !!!!

Semoga Allah membahagiakan kita......


1 komentar:

Unknown mengatakan...

ada ga ya manusia yang hobinya hidup susah? atau biar lebih lembut, kita bilangnya "berkecukupan"lah. berkecukupan dalam arti sbenarnya ya, bkn dalam artian: yah, cukuplah punya rumah 2, mobil 3, istri 2, dll :p

udah jadi suatu hal yg sangat manusiawi (atau bahkan Sunatullah) bahwa manusia punya kebutuhan dalam hidup, dan beberapa dari kebutuhan itu wajib terpenuhi. ya, emang beda si bagi tiap org mana yg wajib terpenuhi dan mana yg tidak. tapi tentu sudah berlaku umum bahwa "setiap manusia butuh ketenangan dalam hidupnya". pemenuhan kebutuhan akan ketenangan ini tidak selalu diukur dengan kemapanan finansial, atau smua yg bersifat materi. tapi ya, kita juga ga bisa blg kita ga butuh materi biar tenang. bayangin, lbh tenang mana, naik oplet kerang-loket, atau naek mercy?

perlu kita ingat, hidup cuma bentar. hidup ini kan untuk mati, dan mati untuk hidup yg lbh abadi. jangan takut mati, tapi rindukanlah mati, karena hanya dengan mati kita bisa bertemu dengan yang Maha Hidup. nah, dengan hidup yg bentar ini, hal terbaik apa ya yg bs kita lakukan?
tentulah banyak yg dapat kita lakukan. biar lebih sistematis, kita bagi 2 aja, yg brhubungan dengan manusia, dan yg berhubungan dengan Allah. untuk melakukan yg trbaik di dua hal ini, pasti kita perlu nilai2 luhur kebaikan, misal: apalah artinya seorang manusia klo gada gunanya bwat manusia lain? apalah artinya manusia diciptakan klo ga bs jd khalifah di dunia? dan nilai2 luhur lainnya. artinya, di tiap tindakan yg kita lakukan pasti butuh nilai2 luhur. klo hidup ga punya pegangan akan nilai luhur, trus apa lagi pegangan kita? apa yg kita jadikan dasar untuk melakukan aktivitas kita shari2. kita jadi ga ngrti, apa sbenarnya yg kita kejar di dunia ini. pada akhirnya, kita akan terjerumus ke pertanyaan, buat apa hidup??

memang ga gampang untuk memegang teguh nilai2 luhur ini. tapi kisah2 para khalifah untuk mempertahankan nilai2 luhur ini perlu kita jadikan obsesi. walau pedang musuh udah nempel di urat leher, tapi kata2 "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusanNya" tetap dipegang teguh, bahkan pada saat darah udah ngalir dari urat lehernya tadi, dan kata2 itu terus menggetarkan hatinya sampai roh telah sepenuhnya tercabut dari fisiknya. coba kita bandingkan dengan keadaan kita sekarang, tentulah tidak sampai se-heroik itu kan? (di Indonesia ya, bukan di Palestina, "teruslah berjuang saudaraku, semoga Allah selalu bersamamu, doa kami selalu menyertaimu").

jangan manja. kecewa itu wajar, tapi jangan putus asa.